Prodi Hukum Untan

Agenda Kegiatan, Bagian Hukum Internasional, Berita, Berita Kampus, Kegiatan, LPPM UNTAN, Riset & Pengabdian

Observasi Pemenuhan Hak Atas Pendidikan di Perbatasan Entikong oleh Tim Peneliti FH UNTAN dan UNOSO

27-30 Juli 2025, Entikong, Kabupaten Sanggau Tim peneliti gabungan dari Fakultas Hukum Universitas Tanjungpura (UNTAN) dan Fakultas Hukum Universitas OSO (UNOSO) kembali melakukan observasi serta wawancara mengenai pemenuhan hak atas pendidikan di wilayah perbatasan tepatnya kali ini di perbatasan Entikong Kabupaten Sanggau. Penelitian ini berjudul “Model Integratif Harmonisasi Hukum Berbasis Realitas Sosial (MIH-HRS): Studi Pemenuhan Hak Pendidikan di Wilayah Perbatasan Kalimantan Barat” dengan tim peneliti Dr. Endah Rantau Itasari, S.H., M.Hum. (Ketua), Dr. Evi Purwanti, S.H., LL.M. (Anggota), Yudith Evametha Vitranilla, S.H., M.H. (Anggota), Etra Arbas, S.H., M.Kn. (Anggota), dan Ervin Riandy, S.H., M.H. (Anggota). Setiba di Entikong, Tim peneliti melakukan pertemuan ramah tamah dan wawancara terhadap tokoh masyarakat, kepala desa, guru dan warga di Entikong. Pertemuan ini di fasilitasi oleh Ibu Arsinah yang berlangsung di kantor Yayasan Peduli Anak Bangsa alamat jln kuari no 33  RT/03/RW/01  Desa Entikong Kecamatan Entikong Kabupaten Sanggau Kalbar  dalam suasana diskusi akrab dan mengungkap beberapa keadaan mengenai pemenuhan hak atas Pendidikan di sekolah-sekolah dalam wilayah Kecamatan Entikong. Di antaranya menjadi soal yakni masih terdapat bangunan dan fasilitas kelas yang kurang mendukung serta sarana teknologi dan komunikasi seperti komputer dan internet yang masih terbatas. Kemudian, tim peneliti juga melakukan observasi langsung di SDN 3 Sontas, SMPN 1 Entikong, SMAN 1 Entikong dan SMKN 1 Entikong. Peneliti mewawancarai Kepala Sekolah sekaligus melihat kondisi nyata gedung sekolah, ruang kelas, toilet, kantin hingga laboratorium yang ada. Meskipun memang tampak kekurangan yang berbeda-beda di tiap-tiap sekolah, namun semangat belajar siswa-siswa patut diapresiasi. Tidak sedikit siswa berasal dari tempat yang jauh dari lokasi sekolah, bahkan tinggal di asrama sekolah demi memperoleh pendidikan dan berjuang bagi masa depannya. Semangat para siswa ini sejalan dengan guru-guru di perbatasan Entikong yang menunjukkan dedikasi yang tinggi. Guru-guru berupaya keras untuk memberikan pengajaran yang terbaik meskipun dengan keterbatasan sarana dan prasarana. Mereka harus berinovasi dan memanfaatkan sumber daya seadanya untuk membuat materi pelajaran lebih mudah dipahami oleh siswa. Dedikasi ini tidak hanya terlihat di ruang kelas, tetapi juga dalam bimbingan mereka di luar jam pelajaran. Untuk itu, semestinya guru-guru ini mendapatkan perhatian untuk kesejahteraannya, terlebih guru yang masih honorer. Riset ini diharapkan dapat mengungkap kondisi pemenuhan hak atas pendidikan di wilayah perbatasan dan menghasilkan model harmonisasi hukum yang lebih kontekstual dan berpihak dengan realitas sosial masyarakat perbatasan. Hasil penelitian ini dapat menjadi dasar pengambilan kebijakan hukum yang lebih inklusif, adaptif, dan berdampak langsung bagi masyarakat perbatasan Indonesia. Pertemuan Ramah Tamah Observasi SMP Negeri 1 Entikong Proses Pembelajaran di SD Negeri 3 Sontas

Agenda Kegiatan, Akademik, BEM, Berita, Berita Kampus, Tenaga Pendidik (Dosen), Untan

Pembukaan PKKMB 2025 Fakultas Hukum Universitas Tanjungpura: Langkah Awal Menuju Mahasiswa Hukum yang Cerdas dan Berintegritas

Pontianak — Fakultas Hukum Universitas Tanjungpura (FH Untan) secara resmi membuka rangkaian kegiatan Pengenalan Kehidupan Kampus bagi Mahasiswa Baru (PKKMB) Tahun 2025 pada hari Senin, 4 Agustus 2025. Kegiatan pembukaan diawali dengan upacara bersama di halaman Rektorat Universitas Tanjungpura, yang diikuti oleh 200 orang mahasiswa baru Fakultas Hukum. Setelah upacara, kegiatan dilanjutkan dengan pembekalan pelaksanaan teknis PKKMB 2025 oleh panitia kepada para peserta, guna memberikan pemahaman awal mengenai agenda kegiatan selama tiga hari ke depan. Acara berlanjut dengan penyampaian materi inti, diawali dengan Materi 1 bertema “Pengenalan Sistem Pendidikan Tinggi di Indonesia dan Kampus Berdampak” yang disampaikan oleh Dekan Fakultas Hukum, Dr. Sri Ismawati, S.H., M.Hum. Dalam paparannya, beliau menekankan pentingnya pemahaman mahasiswa tentang peran pendidikan tinggi dalam membentuk generasi hukum yang kritis, inklusif, dan berdampak bagi masyarakat. Selanjutnya, Materi 2 mengenai Informasi Akademik Universitas Tanjungpura disampaikan oleh Wakil Dekan I bidang Akademik, Edy Suasono, S.H., M.H., bersama Kepala Biro Akademik dan Kemahasiswaan (BAK) Ali Sodikin, S.H., M.Si. Materi ini mencakup pengenalan sistem akademik, kurikulum, dan pelayanan akademik yang harus dipahami oleh mahasiswa sejak awal masa studi. Materi 3 berfokus pada Norma dan Etika Kehidupan Kampus serta Tata Kelola Administrasi yang disampaikan oleh Wakil Dekan II bidang Umum dan Keuangan, Hj. Herlina, S.H., M.H. Beliau menegaskan pentingnya menjunjung tinggi nilai-nilai etika akademik, kedisiplinan, serta pemahaman prosedur administrasi yang menjadi bagian dari pembentukan karakter mahasiswa hukum. Kegiatan berlanjut dengan Materi 4 mengenai Pengenalan Pencegahan dan Penanganan Kekerasan di Lingkungan Perguruan Tinggi (PPKPT) yang disampaikan oleh panitia. Materi ini menjadi salah satu komitmen Universitas Tanjungpura dalam menciptakan lingkungan kampus yang aman, inklusif, dan bebas dari kekerasan. Kegiatan hari pertama PKKMB ini ditutup dengan sesi briefing peserta untuk kegiatan lapangan yang akan berlangsung di Paskhas Pontianak. Rangkaian kegiatan PKKMB Fakultas Hukum akan dilanjutkan pada tanggal 5–6 Agustus 2025 bertempat di Pangkalan TNI AU Paskhas Pontianak, yang akan diisi dengan pelatihan karakter, pembinaan mental, dan berbagai kegiatan penguatan soft skills bagi mahasiswa baru.

Scroll to Top